Kamis, 01 Agustus 2013

UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KESEHATAN IBU HAMIL

BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Saat ini, pemerintah sedang berusaha untuk menekan Angka Kematian Ibu (AKI). Hal ini dikarenakan Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator status kesehatan masyarakat. Dewasa ini AKI di Indonesia masih sangat tinggi dibandingkan dengan Negara ASEAN lainnya, yaitu 228 per 100.000 kelahiran hidup. Berdasarkan kesepakatan global (Millenium Development Goals/MDGs, 2000) diharapkan pada tahun 2015 Angka Kematian Ibu (AKI) menurun sebesar tiga-perempatnya dalam kurun waktu 1990-2015. Sehingga, Indonesia berkomitmen untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi 102/100.000 kelahiran hidup.
Upaya untuk mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) telah dimulai sejak akhir tahun 1980-an melalui program Safe Motherhood yang mendapat perhatian besar dan dukungan dari berbagai pihak baik dalam maupun luar negeri. Intervensi strategis dalam upaya Safe Motherhood dinyatakan sebagai empat pilar Safe Motherhood, yang salah satunya yaitu pelayanan antenatal untuk mencegah adanya komplikasi obstetri bila mungkin dan memastikan bahwa komplikasi dideteksi sedini mungkin serta ditangani secara memadai.
Pada akhir tahun 1990-an secara konseptual telah diperkenalkan lagi upaya untuk menajamkan strategi dan intervensi dalam menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) melalui Making Pregnancy Safer (MPS) yang dicanangkan oleh pemerintah pada tahun 2000 yang terdiri dari 3 pesan kunci MPS, yaitu setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih, setiap komplikasi obstetri dan neonatal mendapat pelayanan yang adekuat, setiap wanita usia subur mempunyai akses terhadap upaya pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan dan penanganan komplikasi keguguran.
Seiring dengan perkembangan zaman, upaya-upaya baru untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan ibu, terutama ibu hamil, pun semakin bermunculan. Hal ini lah yang melatarbelakangi tim penulis untuk bersedia menyusun makalah yang membahas mengenai progam/upaya untuk memelihara dan meningkatkan status kesehatan ibu hamil ini.

B.       Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1.        “Apa yang dimaksud dengan program/upaya kesehatan?”
2.        “Apa saja bentuk upaya yang dapat membantu memelihara dan meningkatkan status kesehatan ibu hamil?”

C.      Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Kesehatan Masyarakat dan untuk mengetahui maksud dan bentuk-bentuk dari upaya kesehatan untuk memelihara da mningkatkan status kesehatan ibu hamil.

D.      Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.        Bagi Dinas Kesehatan
Makalah ini bisa dijadikan sebagai masukan yang dapat digunakan untuk evaluasi dan sebagai tindak lanjut dalam pelayanan kebidanan pada ibu hamil sehingga pelayanan yang diberikan oleh bidan sesuai dengan standar yang ditetapkan.
2.        Bagi Institusi
Makalah ini dapat dijadikan sebagai referensi dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dan dapat dijadikan sebagai buku sumber untuk kepustakaan institusi, terutama untuk mata kulian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan mata kuliah yang terkait.
3.        Bagi Mahasiswa
Makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam pelayanan kebidanan yang diberikan serta dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat selama mengikuti perkuliahan.

E.       Metode Penulisan
Dalam pengumpulan bahan dan penyusunan makalah ini, tim penulis menggunakan metode studi pustaka dan “browsing” internet,





BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A.      Definisi
Program adalah unsur pertama yang harus ada demi terciptanya suatu kegiatan. Di dalam program dibuat beberapa aspek, disebutkan bahwa di dalam setiap program dijelaskan mengenai:
1.        Tujuan kegiatan yang akan dicapai.
2.        Kegiatan yang diambil dalam mencapai tujuan.
3.        Aturan yang harus dipegang dan prosedur yang harus dilalui.
4.        Perkiraan anggaran yang dibutuhkan.
5.        Strategi pelaksanaan.
Melalui program maka segala bentuk rencana akan lebih terorganisir dan lebih mudah untuk diopersionalkan. Hal ini sesuai dengan pengertian program yang diuraikan.
“A programme is collection of interrelated project designed to harmonize and integrated various action an activities for achieving averral policy abjectives” (suatu program adalah kumpulan proyek-proyek yang berhubungan telah dirancang untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang harmonis dan secara integraft untuk mencapai sasaran kebijaksanaan tersebut secara keseluruhan.
Menurut Charles O. Jones, pengertian program adalah cara yang disahkan untuk mencapai tujuan, beberapa karakteristik tertentu yang dapat membantu seseorang untuk mengindentifikasi suatu aktivitas sebagai program atau tidak yaitu:
1.        Program cenderung membutuhkan staf, misalnya untuk melaksanakan atau sebagai pelaku program.
2.        Program biasanya memiliki anggaran tersendiri, program kadang biasanya juga diidentifikasikan melalui anggaran.
3.        Program memiliki identitas sendiri, yang bila berjalan secara efektif dapat diakui oleh publik.
4.        Program terbaik didunia adalah program yang didasarkan pada model teoritis yang jelas, yakni: sebelum menentukan masalah sosial yang ingin diatasi dan memulaimelakukan intervensi, maka sebelumnya harus ada pemikiran yang serius terhadap bagaimana dan mengapa masalah itu terjadi dan apa yang menjadi solusi terbaik.
Sedangkan yang dimaksud dengan upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat.
Secara umum upaya kesehatan terdiri dari dua unsur utama, yaitu upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan. Upaya kesehatan masyarakat adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan di masyarakat. Upaya kesehatan masyarakat mencakup upaya-upaya promosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan, pemberantasan penyakit menular, pengendalian penyakit tidak menular, penyehatan lingkungan dan penyediaan sanitasi dasar, perbaikan  gizi masyarakat, kesehatan jiwa, pengamanan ketersediaan farmasi dan alat kesehatan, pengamanan penggunaan zat adiktif dalam makanan dan minuman, pengamanan narkotika, psikotropika, zat adiktif dan bahan berbahaya, serta penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan.
Upaya kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan. Upaya kesehatan perorangan mencakup upaya-upaya promosi kesehatan. Pencegahan penyakit, pengobatan rawat jalan, pengobatan rawat inap, pembatasan dan pemulihan kecacatan yang ditujukan terhadap perorangan

B.       Upaya dalam Memelihara dan Meningkatkan Kesehatan Ibu Hamil
Berikut ini adalah beberapa bentuk upaya yang dapat dilakukan untuk memelihara dan meningkatkan status kesehatan ibu hamil, yaitu :
1.        Pemeriksaan Kehamilan (ANC)
 Pemeriksaan kehamilan atau yang lebih sering disebut antenatal care adalah kegiatan yang diberikan untuk ibu sebelum melahirkan atau dalam masa kehamilan. Pemeliharaan kehamilan merupakan suatu upaya yang dilakukan dalam pemeliharaan terhadap kesehatan ibu dan kandungannya. Asuhan kehamilan ini diperlukan karena walaupun pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan kelahiran bayi yang sehat cukup bulan melalui jalan lahir, namun kadang-kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Sulit diketahui sebelumnya bahwa kehamilan akan menjadi masalah.
Pemeriksaan kehamilan sebaiknya dilakukan paling sedikit empat kali selama kehamilan yaitu: satu kali pada trimester pertama, satu kali pada trimester ke dua, dan dua kali pada trimester tiga. Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid (Saifuddin, 2001).
Menurut Saifuddin (2002), pemeriksaan kehamilan atau antenatal care bertujuan untuk :
a.         Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi.
b.         Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial ibu dan bayi.
c.         Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan.
d.        Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
e.         Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan penberian ASI eksklusif.
f.          Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.
Hasil pelayanan antenatal dapat dilihat dari cakupan pelayanan K1 dan K4. Cakupan K1 atau juga disebut akses pelayanan ibu hamil merupakan gambaran besaran ibu hamil yang telah melakukan kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal. Sedangkan K4 adalah gambaran besar ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan ibu hamil sesuai dengan standar serta paling sedikit empat kali kunjungan dengan distribusi sekali pada trimester pertama, sekali pada trisemester kedua dan dua kali pada trisemester ketiga, angka ini digunakan untuk melihat kualitas pelayanan kesehatan kepada ibu hamil.
Dalam rangka program pelayanan selama hamil dalam penilaian untuk menentukan prioritas digunakan empat indikator, yaitu cakupan kunjungan baru ibu hamil (K1), cakupan kunjungan ibu hamil yang keempat (K4), cakupan imunisasi TT2 dan cakupan pemberian Fe 90 tablet pada ibu selama hamil.
Menurut Saifuddin (2002), agar ibu mendapatkan semua informasi yang diperlukan, maka petugas kesehatan akan memberikan asuhan antenatal yang baik dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a.         Sapa ibu juga keluarga dan membuatnya merasa nyaman.
b.         Mendapatkan riwayat kehamilan ibu dan mendengarkan dengan teliti apa yang diceritakan oleh ibu.
c.         Melakukan pemeriksaan fisik seperlunya saja.
d.        Melakukan pemeriksaan laboratorium.
e.         Melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan laboratorium untuk menilai apakah kehamilannya normal (tekanan darah dibawah 140/90mmHg, edema hanya pada ekstremitas, tinggi fundus dalam cm atau menggunakan jari-jari tangan sesuai dengan usia kehamilan, denyut jantung janin 120-160 denyut permenit, gerakan janin terasa setelah 18-20 minggu hingga melahirkan).
f.          Membantu ibu dan keluarganya untuk mempersiapkan kelahiran dan kemungkinan keadaan darurat, dengan : bekerja sama dengan ibu, keluarganya, serta masyarakat untuk mempersiapkan rencana kelahiran, termasuk mengidentifikasi penolong dan tempat bersalin, serta perencanaan tabungan untuk mempersiapkan biaya persalinan. bekerja sama dengan dengan ibu, keluarganya dan masyarakat untuk mempersiapkan rencana jika terjadi komplikasi, termasuk mengidentifikasi kemana harus pergi dan transportasi untuk mencapai tempat tersebut, mempersiapkan donor darah, mengadakan persiapan finansial dan mengidentifikasi pembuat keputusan kedua jika pembuat keputusan pertama tidak ada ditempat.
g.         Memberikan konseling: gizi yaitu peningkatan konsumsi makanan hingga 300 kalori perhari dan mengkonsumsi makanan seimbang, latihan yang tidak berlebihan dan beristirahat jika lelah, perubahan fisiologis yang terjadi dan cara mengatasinya, menasehati agar mencari pertolongan segera bila mengalami tanda-tanda bahaya.
h.         Merencanakan dan mempersiapkan kelahiran yang bersih dan aman dirumah.
i.           Menjaga kebersihan diri.
j.           Memberikan zat besi 90 hari mulai minggu ke 20.
k.         Memberikan imunisasi TT 0,5 cc jika sebelumnya sudah mendapatkan.
l.           Menjadwalkan kunjungan berikutnya.
m.       Mendokumentasikan kunjungan tersebut.
WHO sangat menyarankan agar ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilan setiap 4 minggu sekali dari saat pemeriksaan kehamilan pertama kali hingga usia kehamilan 28 minggu, setiap 2 minggu sekali dari usia kehamilan 28-36 minggu dan setiap satu minggu sekali dari usia kehamilan 36 minggu hingga waktunya melahirkan.


2.        Kelas Ibu Hamil
Kelas Ibu Hamil merupakan sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi baru lahir, mitos, penyakit menular dan akte kelahiran.
Kelas Ibu Hamil adalah kelompok belajar ibu-ibu hamil dengan umur kehamilan antara 4 minggu s/d 36 minggu (menjelang persalinan) dengan jumlah peserta maksimal 10 orang. Di kelas ini ibu-ibu hamil akan belajar bersama, diskusi dan tukar pengalaman tentang kesehatan Ibu dan anak (KIA) secara menyeluruh dan sistimatis serta dapat dilaksanakan secara terjadwal dan berkesinambungan.
Kelas ibu hamil difasilitasi oleh bidan/tenaga kesehatan dengan menggunakan paket Kelas Ibu Hamil yaitu Buku KIA, Flip chart (lembar balik), Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil, Pegangan Fasilitator Kelas Ibu Hamil dan Buku senam Ibu Hamil.
3.        Senam Hamil
Senam hamil adalah sebuah latihan fisik yang dikhususkan untuk ibu hamil agar mereka bisa melatih kelenturan otot-otot tertentu yang menunjang persalinan, misalnya seperti otot perut otot paha dan otot panggul. Di dalam senam hamil ini, ibu hamil dapat melatih beberapa hal yang akan sangat berguna di masa persalinan nanti seperti latihan pernafasan, fleksibilitas, relaksasi dan kerja otot jantung. Senam hamil dapat dilakukan oleh calon ibu yang memiliki usia kandungan diatas 6 bulan. Namun sayangnya, tidak semua ibu hamil dapat melakukan senam ini. Mereka yang pernah memiliki riwayat pendarahan selama masa kehamilan, riwayat melahirkan secara prematur, riwayat kontraksi selama kehamilan serta ibu hamil yang memiliki resiko mengalami komplikasi, tidak diperbolehkan untuk mengikuti senam hamil. Senam hamil justru akan memperbesar resiko mereka untuk keguguran.
Ada beberapa manfaat senam hamil yang bisa dirasakan oleh ibu selama masa persalinan jika ibu melakukannya secara teratur, yaitu :
a.    Pertama, melalui senam hamil ibu bisa melatih teknik pernafasannya untuk menghadapi persalinan sehingga saat persalinan tiba, ibu bisa dengan mudah mempraktekkan teknik pernafasannya. Sehingga ibu tidak perlu khawatir akan asupan oksigen ke dalam tubuh dan janin yang akan berkurang, karena ibu sudah menguasai teknik pernafasan yang benar.
b.    Kedua, membuat otot-otot ibu menjadi lebih rileks. Seiring dengan semakin bertambahnya usia kehamilan, perut ibu tentu juga akan semakin membesar. Seringkali perut yang membesar ini membuat ibu hamil merasakan sakit atau pegal yang luarbiasa di daerah sekitar pinggang, pinggul dan paha. Jika ibu melakukan senam hamil, ini bisa membuat otot-otot di sekitar daerah tersebut menjadi lebih rileks sehingga rasa pegal dan sakitnya bisa berkurang.
c.    Ketiga, memperbaiki “mood” serta pola tidur ibu hamil. Senam hamil sangat berguna untuk membuat ibu hamil merasa rileks, sehingga perasaannya pun bisa menjadi lebih tenang dan nyaman. Ketika ibu merasa rileks, tenang dan nyaman, pola tidurnya pasti juga akan menjadi lebih baik.
d.   Yang terakhir, senam hamil dapat membantu ibu mengurangi rasa sakit saat melakukan persalinan secara normal, karena ibu sudah mengetahui teknik pernafasan yang benar serta memiliki otot-otot yang sudah terlatih untuk bisa mengejan dengan baik.
4.        Imunisasi TT
Imunisasi TT adalah proses membangun kekebalan sebagai pencegahan terahadap infeksi tetanus. Dimana imunisasi tersebut bisa diberikan pada bumil pada trimester I hingga trimester III.
Ibu hamil dianjurkan untuk imunisasi TT (Tetanus toxoid) untuk mencegah penyakit tetanus pada bayi yang akan dilahirkannya.
Tetanus adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani yang masuk melalui luka terbuka dan menghasilkan racun yang kemudian menyerang sistem saraf pusat. Bakteri ini secara umum terdapat ditanah, sehingg berkemungkinan besar bisa ditemukan pada debu, pupuk, kotoran hewan, dan sampah. Tetanus ini menyerang siapa saja, termasuk anak-anak dan orang dewasa. Bahkan berakibat fatal untuk bayi baru lahir. Penyakit tetanus yang menyerang bayi baru lahir disebut Tetanus neonatorum.
Tetanus biasanya menyerang bayi-bayi yang lahir ditempat yang tidak bersih dan tidak menggunakan alat-alat persalianan yang steril. Selain itu, riwayat dari ibu hamil yang mungkin terluka sebelum melahirkan yang lukanya mengandung bakteri tetanus juga berisiko.
Bentuk pencegahan dari penyakit ini adalah ibu hamil harus menjaga kebersihan dan melahirkan dengan tenaga kesehatan yang profesional dan harus melakukan imunisasi.
Adapun manfaat imunisasi TT bagi ibu hamil adalah melindungi bayi baru lahir dari tetanus neonatorum dan melindungi ibu terhadap kemungkinan tetanus apabila terluka.
Selain itu, ibu tidak perlu terlalu khawatir karena imunisasi ini tidak memiliki efek samping. Bila ada, itu hanya berupa gejala ringan seperti nyeri, kemerahan dan pembengkakan kecil pada tempat suntikan dan akan hilang dalam 1-2 hari tanpa tindakan pengobatan. Karena itu TT adalah antigen yang sangat aman untuk ibu hamil dan janin.
Imunisasi ini hanya dilakukan 2 kali selama kehamilan yaitu TT pertama dapat diberikan sejak diketahui setelah positif hamil dan TT kedua minimal 4 minggu setelah TT pertama. Sedangkan batas terakhir pemberian TT yang kedua adalah minimal 2 minggu sebellum melahirkan. Dan akan lebih baik lagi bila ibu mendapatkan imunisasi TT sebelum hamil.
5.        Pemberian Tablet Fe
Program pemerintah saat ini, setiap ibu hamil mendapatkan tablet besi 90 tablet selama kehamilannya. Tablet besi yang diberikan mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg) dan asam folat 0,25 mg. Program tersebut bertujuan mencegah dan menangani masalah anemia pada ibu hamil. Adapun program pemerintah dalam hal ini Departemen Kesehatan dalam mencegah anemia meliputi:
a.    Pemberian tablet besi pada ibu hamil secara rutin sebanyak 90 tablet untuk meningkatkan kadar hemoglobin secara tepat. Tablet besi untuk ibu hamil sudah tersedia dan telah didistribusikan ke seluruh provinsi dan pemberiannya dapat melalui Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Posyandu dan Bidan di Desa. Dan secara teknis diberikan setiap bulan sebanyak 30 tablet.
b.    Diterbitkannya buku pedoman pemberian zat besi bagi petugas tahun 1995, dan poster-poster mengenai tablet besi sudah dibagikan.
c.    Diterbitkan buku Pedoman Operasional Penanggulangan Anemia Gizi bagi petugas tahun 1996.





BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa saat ini telah diberlakukan beberapa bentuk upaya untuk memelihara dan meningatkan status kesehatan ibu hamil, seperti pemeriksaan kehamilan (ANC), yang diwajibkan bagi semua ibu hamil, kelas ibu hamil, dimana ibu hamil bisa saling berbagi cerita mengenai pengalamannya selama masa hamil, senam hamil, yang sangat bermanfaat untuk proses persalinan, terutama bagi ibu hami yang baru pertama kali hamil (primigravida), imunisasi TT, yang sangat berguna untuk mencegah penyakit tetanus, terutama bagi bayi baru lahir dan saat persalinan, dan pemberian tablet Fe, yang sangat berjasa dalam mencegah anemia dalam kehamilan, terutama anemia defisiensi besi.
Dengan telah semakin berkembangnya program/upaya untuk meningkatkan status kesehatan ibu hamil, sangat diharapkan upaya-upaya baru akan bermunculan di masa yang akan datang.

B.       Kritik dan Saran

Dalam proses pengumpulan bahan, penyusunan, dan penulisan makalah ini, tim penulis tidak terlepas dari kesalahan. Oleh karena itu, tim penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pihak pembaca demi kesempurnaan makalah ini di masa yang akan datang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar