BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Saat
ini, pemerintah sedang berusaha untuk menekan Angka Kematian Ibu (AKI). Hal ini
dikarenakan Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator status
kesehatan masyarakat. Dewasa ini AKI di Indonesia masih sangat tinggi
dibandingkan dengan Negara ASEAN lainnya, yaitu 228 per 100.000 kelahiran
hidup. Berdasarkan kesepakatan global (Millenium
Development Goals/MDGs, 2000) diharapkan pada tahun 2015 Angka Kematian Ibu
(AKI) menurun sebesar tiga-perempatnya dalam kurun waktu 1990-2015. Sehingga,
Indonesia berkomitmen untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi
102/100.000 kelahiran hidup.
Upaya
untuk mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) telah dimulai sejak akhir
tahun 1980-an melalui program Safe
Motherhood yang mendapat perhatian besar dan dukungan dari berbagai pihak
baik dalam maupun luar negeri. Intervensi strategis dalam upaya Safe Motherhood dinyatakan sebagai empat
pilar Safe Motherhood, yang salah
satunya yaitu pelayanan antenatal untuk mencegah adanya komplikasi obstetri
bila mungkin dan memastikan bahwa komplikasi dideteksi sedini mungkin serta
ditangani secara memadai.
Pada
akhir tahun 1990-an secara konseptual telah diperkenalkan lagi upaya untuk
menajamkan strategi dan intervensi dalam menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI)
melalui Making Pregnancy Safer (MPS)
yang dicanangkan oleh pemerintah pada tahun 2000 yang terdiri dari 3 pesan
kunci MPS, yaitu setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih,
setiap komplikasi obstetri dan neonatal mendapat pelayanan yang adekuat, setiap
wanita usia subur mempunyai akses terhadap upaya pencegahan kehamilan yang
tidak diinginkan dan penanganan komplikasi keguguran.
Seiring
dengan perkembangan zaman, upaya-upaya baru untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan ibu, terutama ibu hamil, pun semakin bermunculan. Hal ini lah yang
melatarbelakangi tim penulis untuk bersedia menyusun makalah yang membahas
mengenai progam/upaya untuk memelihara dan meningkatkan status kesehatan ibu
hamil ini.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1.
“Apa yang dimaksud dengan program/upaya
kesehatan?”
2.
“Apa saja bentuk upaya yang dapat
membantu memelihara dan meningkatkan status kesehatan ibu hamil?”
C.
Tujuan
Penulisan
Tujuan
dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu
Kesehatan Masyarakat dan untuk mengetahui maksud dan bentuk-bentuk dari upaya
kesehatan untuk memelihara da mningkatkan status kesehatan ibu hamil.
D.
Manfaat
Penulisan
Adapun
manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.
Bagi Dinas Kesehatan
Makalah ini bisa dijadikan
sebagai masukan yang dapat digunakan untuk evaluasi dan sebagai tindak lanjut
dalam pelayanan kebidanan pada ibu hamil sehingga pelayanan yang diberikan oleh
bidan sesuai dengan standar yang ditetapkan.
2.
Bagi Institusi
Makalah ini dapat dijadikan
sebagai referensi dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dan dapat dijadikan
sebagai buku sumber untuk kepustakaan institusi, terutama untuk mata kulian
Ilmu Kesehatan Masyarakat dan mata kuliah yang terkait.
3.
Bagi Mahasiswa
Makalah ini diharapkan dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman dalam pelayanan kebidanan yang diberikan
serta dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat selama mengikuti perkuliahan.
E.
Metode
Penulisan
Dalam
pengumpulan bahan dan penyusunan makalah ini, tim penulis menggunakan metode
studi pustaka dan “browsing” internet,
BAB
II
TINJAUAN
TEORITIS
A.
Definisi
Program adalah unsur
pertama yang harus ada demi terciptanya suatu kegiatan. Di dalam program dibuat
beberapa aspek, disebutkan bahwa di dalam setiap program dijelaskan mengenai:
1.
Tujuan kegiatan yang akan dicapai.
2.
Kegiatan yang diambil dalam mencapai
tujuan.
3.
Aturan yang harus dipegang dan prosedur
yang harus dilalui.
4.
Perkiraan anggaran yang dibutuhkan.
5.
Strategi pelaksanaan.
Melalui program maka segala bentuk rencana akan
lebih terorganisir dan lebih mudah untuk diopersionalkan. Hal ini sesuai dengan
pengertian program yang diuraikan.
“A programme is collection
of interrelated project designed to harmonize and integrated various action an
activities for achieving averral policy abjectives” (suatu
program adalah kumpulan proyek-proyek yang berhubungan telah dirancang untuk
melaksanakan kegiatan-kegiatan yang harmonis dan secara integraft untuk
mencapai sasaran kebijaksanaan tersebut secara keseluruhan.
Menurut Charles O.
Jones, pengertian program adalah cara yang disahkan untuk mencapai tujuan,
beberapa karakteristik tertentu yang dapat membantu seseorang untuk
mengindentifikasi suatu aktivitas sebagai program atau tidak yaitu:
1.
Program cenderung membutuhkan staf,
misalnya untuk melaksanakan atau sebagai pelaku program.
2.
Program biasanya memiliki anggaran
tersendiri, program kadang biasanya juga diidentifikasikan melalui anggaran.
3.
Program memiliki identitas sendiri, yang
bila berjalan secara efektif dapat diakui oleh publik.
4.
Program terbaik didunia adalah program
yang didasarkan pada model teoritis yang jelas, yakni: sebelum menentukan
masalah sosial yang ingin diatasi dan memulaimelakukan intervensi, maka
sebelumnya harus ada pemikiran yang serius terhadap bagaimana dan mengapa
masalah itu terjadi dan apa yang menjadi solusi terbaik.
Sedangkan
yang dimaksud dengan upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara
dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat.
Secara
umum upaya kesehatan terdiri dari dua unsur utama, yaitu upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perorangan. Upaya kesehatan masyarakat adalah
setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah atau masyarakat serta swasta,
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi
timbulnya masalah kesehatan di masyarakat. Upaya kesehatan masyarakat mencakup
upaya-upaya promosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan, pemberantasan penyakit
menular, pengendalian penyakit tidak menular, penyehatan lingkungan dan
penyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, kesehatan jiwa,
pengamanan ketersediaan farmasi dan alat kesehatan, pengamanan penggunaan zat
adiktif dalam makanan dan minuman, pengamanan narkotika, psikotropika, zat
adiktif dan bahan berbahaya, serta penanggulangan bencana dan bantuan
kemanusiaan.
Upaya
kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan
atau masyarakat serta swasta untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan. Upaya
kesehatan perorangan mencakup upaya-upaya promosi kesehatan. Pencegahan
penyakit, pengobatan rawat jalan, pengobatan rawat inap, pembatasan dan
pemulihan kecacatan yang ditujukan terhadap perorangan
B.
Upaya
dalam Memelihara dan Meningkatkan Kesehatan Ibu Hamil
Berikut ini adalah
beberapa bentuk upaya yang dapat dilakukan untuk memelihara dan meningkatkan
status kesehatan ibu hamil, yaitu :
1.
Pemeriksaan Kehamilan (ANC)
Pemeriksaan kehamilan atau yang lebih sering
disebut antenatal care adalah kegiatan yang diberikan untuk ibu sebelum
melahirkan atau dalam masa kehamilan. Pemeliharaan kehamilan merupakan suatu
upaya yang dilakukan dalam pemeliharaan terhadap kesehatan ibu dan
kandungannya. Asuhan kehamilan ini diperlukan karena walaupun pada umumnya
kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan kelahiran bayi yang sehat
cukup bulan melalui jalan lahir, namun kadang-kadang tidak sesuai dengan yang
diharapkan. Sulit diketahui sebelumnya bahwa kehamilan akan menjadi masalah.
Pemeriksaan kehamilan
sebaiknya dilakukan paling sedikit empat kali selama kehamilan yaitu: satu kali
pada trimester pertama, satu kali pada trimester ke dua, dan dua kali pada
trimester tiga. Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui
terlambat haid (Saifuddin, 2001).
Menurut Saifuddin (2002),
pemeriksaan kehamilan atau antenatal care bertujuan untuk :
a.
Memantau kemajuan
kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi.
b.
Meningkatkan dan
mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial ibu dan bayi.
c.
Mengenali secara
dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil,
termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan.
d.
Mempersiapkan
persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun bayinya dengan
trauma seminimal mungkin.
e.
Mempersiapkan ibu
agar masa nifas berjalan normal dan penberian ASI eksklusif.
f.
Mempersiapkan
peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang
secara normal.
Hasil pelayanan antenatal dapat
dilihat dari cakupan pelayanan K1 dan K4. Cakupan K1 atau juga disebut akses
pelayanan ibu hamil merupakan gambaran besaran ibu hamil yang telah melakukan
kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal.
Sedangkan K4 adalah gambaran besar ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan
ibu hamil sesuai dengan standar serta paling sedikit empat kali kunjungan
dengan distribusi sekali pada trimester pertama, sekali pada trisemester kedua
dan dua kali pada trisemester ketiga, angka ini digunakan untuk melihat
kualitas pelayanan kesehatan kepada ibu hamil.
Dalam rangka program pelayanan
selama hamil dalam penilaian untuk menentukan prioritas digunakan empat
indikator, yaitu cakupan kunjungan baru ibu hamil (K1), cakupan kunjungan ibu
hamil yang keempat (K4), cakupan imunisasi TT2 dan cakupan pemberian Fe 90
tablet pada ibu selama hamil.
Menurut Saifuddin (2002), agar
ibu mendapatkan semua informasi yang diperlukan, maka petugas kesehatan akan
memberikan asuhan antenatal yang baik dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
a.
Sapa ibu juga
keluarga dan membuatnya merasa nyaman.
b.
Mendapatkan riwayat
kehamilan ibu dan mendengarkan dengan teliti apa yang diceritakan oleh ibu.
c.
Melakukan
pemeriksaan fisik seperlunya saja.
d.
Melakukan
pemeriksaan laboratorium.
e.
Melakukan anamnesis,
pemeriksaan fisik dan laboratorium untuk menilai apakah kehamilannya normal
(tekanan darah dibawah 140/90mmHg, edema hanya pada ekstremitas,
tinggi fundus dalam cm atau menggunakan jari-jari tangan sesuai dengan
usia kehamilan, denyut jantung janin 120-160 denyut permenit, gerakan janin
terasa setelah 18-20 minggu hingga melahirkan).
f.
Membantu ibu dan
keluarganya untuk mempersiapkan kelahiran dan kemungkinan keadaan darurat,
dengan : bekerja sama dengan ibu, keluarganya, serta masyarakat untuk
mempersiapkan rencana kelahiran, termasuk mengidentifikasi penolong dan tempat
bersalin, serta perencanaan tabungan untuk mempersiapkan biaya persalinan.
bekerja sama dengan dengan ibu, keluarganya dan masyarakat untuk mempersiapkan
rencana jika terjadi komplikasi, termasuk mengidentifikasi kemana harus pergi
dan transportasi untuk mencapai tempat tersebut, mempersiapkan donor darah,
mengadakan persiapan finansial dan mengidentifikasi pembuat keputusan kedua
jika pembuat keputusan pertama tidak ada ditempat.
g.
Memberikan
konseling: gizi yaitu peningkatan konsumsi makanan hingga 300 kalori perhari
dan mengkonsumsi makanan seimbang, latihan yang tidak berlebihan dan
beristirahat jika lelah, perubahan fisiologis yang terjadi dan cara
mengatasinya, menasehati agar mencari pertolongan segera bila mengalami
tanda-tanda bahaya.
h.
Merencanakan dan
mempersiapkan kelahiran yang bersih dan aman dirumah.
i.
Menjaga
kebersihan diri.
j.
Memberikan zat
besi 90 hari mulai minggu ke 20.
k.
Memberikan
imunisasi TT 0,5 cc jika sebelumnya sudah mendapatkan.
l.
Menjadwalkan
kunjungan berikutnya.
m.
Mendokumentasikan
kunjungan tersebut.
WHO sangat menyarankan
agar ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilan setiap 4 minggu sekali dari saat
pemeriksaan kehamilan pertama kali hingga usia kehamilan 28 minggu, setiap 2
minggu sekali dari usia kehamilan 28-36 minggu dan setiap satu minggu sekali
dari usia kehamilan 36 minggu hingga waktunya melahirkan.
2.
Kelas Ibu Hamil
Kelas Ibu Hamil merupakan sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan
bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, perawatan
kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi baru lahir, mitos,
penyakit menular dan akte kelahiran.
Kelas Ibu Hamil adalah kelompok belajar ibu-ibu hamil dengan umur kehamilan
antara 4 minggu s/d 36 minggu (menjelang persalinan) dengan jumlah peserta
maksimal 10 orang. Di kelas ini ibu-ibu hamil akan belajar bersama, diskusi dan
tukar pengalaman tentang kesehatan Ibu dan anak (KIA) secara menyeluruh dan
sistimatis serta dapat dilaksanakan secara terjadwal dan berkesinambungan.
Kelas ibu hamil difasilitasi oleh
bidan/tenaga kesehatan dengan menggunakan paket Kelas Ibu Hamil yaitu
Buku KIA, Flip chart (lembar balik), Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil,
Pegangan Fasilitator Kelas Ibu Hamil dan Buku senam Ibu Hamil.
3.
Senam Hamil
Senam hamil adalah sebuah latihan fisik yang
dikhususkan untuk ibu hamil agar mereka bisa melatih kelenturan otot-otot
tertentu yang menunjang persalinan, misalnya seperti otot perut otot paha dan
otot panggul. Di dalam senam hamil ini, ibu hamil dapat melatih beberapa hal
yang akan sangat berguna di masa persalinan nanti seperti latihan pernafasan,
fleksibilitas, relaksasi dan kerja otot jantung. Senam hamil dapat dilakukan
oleh calon ibu yang memiliki usia kandungan diatas 6 bulan. Namun sayangnya,
tidak semua ibu hamil dapat melakukan senam ini. Mereka yang pernah memiliki
riwayat pendarahan selama masa kehamilan, riwayat melahirkan secara prematur,
riwayat kontraksi selama kehamilan serta ibu hamil yang memiliki resiko
mengalami komplikasi, tidak diperbolehkan untuk mengikuti senam hamil. Senam
hamil justru akan memperbesar resiko mereka untuk keguguran.
Ada beberapa manfaat senam hamil yang bisa dirasakan
oleh ibu selama masa persalinan jika ibu melakukannya secara teratur, yaitu :
a.
Pertama, melalui senam hamil ibu bisa melatih teknik
pernafasannya untuk menghadapi persalinan sehingga saat persalinan tiba, ibu bisa
dengan mudah mempraktekkan teknik pernafasannya. Sehingga ibu tidak perlu khawatir
akan asupan oksigen ke dalam tubuh dan janin yang akan berkurang, karena ibu sudah
menguasai teknik pernafasan yang benar.
b.
Kedua, membuat otot-otot ibu menjadi lebih rileks.
Seiring dengan semakin bertambahnya usia kehamilan, perut ibu tentu juga akan
semakin membesar. Seringkali perut yang membesar ini membuat ibu hamil
merasakan sakit atau pegal yang luarbiasa di daerah sekitar pinggang, pinggul
dan paha. Jika ibu melakukan senam hamil, ini bisa membuat otot-otot di sekitar
daerah tersebut menjadi lebih rileks sehingga rasa pegal dan sakitnya bisa
berkurang.
c.
Ketiga, memperbaiki “mood” serta pola tidur ibu hamil. Senam hamil sangat berguna untuk
membuat ibu hamil merasa rileks, sehingga perasaannya pun bisa menjadi lebih
tenang dan nyaman. Ketika ibu merasa rileks, tenang dan nyaman, pola tidurnya
pasti juga akan menjadi lebih baik.
d.
Yang terakhir, senam hamil dapat membantu ibu
mengurangi rasa sakit saat melakukan persalinan secara normal, karena ibu sudah
mengetahui teknik pernafasan yang benar serta memiliki otot-otot yang sudah
terlatih untuk bisa mengejan dengan baik.
4.
Imunisasi TT
Imunisasi TT adalah proses
membangun kekebalan sebagai pencegahan terahadap infeksi tetanus. Dimana
imunisasi tersebut bisa diberikan pada bumil pada trimester I hingga trimester
III.
Ibu hamil dianjurkan untuk imunisasi
TT (Tetanus toxoid) untuk mencegah penyakit tetanus pada bayi yang akan dilahirkannya.
Tetanus adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Clostridium
tetani yang masuk melalui luka terbuka dan menghasilkan racun yang kemudian
menyerang sistem saraf pusat. Bakteri ini secara umum terdapat ditanah, sehingg
berkemungkinan besar bisa ditemukan pada debu, pupuk, kotoran hewan, dan
sampah. Tetanus ini menyerang siapa saja, termasuk anak-anak dan orang dewasa.
Bahkan berakibat fatal untuk bayi baru lahir. Penyakit tetanus yang menyerang bayi baru lahir disebut Tetanus
neonatorum.
Tetanus biasanya menyerang bayi-bayi yang lahir ditempat yang tidak bersih
dan tidak menggunakan alat-alat persalianan yang steril. Selain itu, riwayat
dari ibu hamil yang mungkin terluka sebelum melahirkan yang lukanya mengandung
bakteri tetanus juga berisiko.
Bentuk pencegahan dari penyakit ini adalah ibu hamil harus menjaga
kebersihan dan melahirkan dengan tenaga kesehatan yang profesional dan harus
melakukan imunisasi.
Adapun manfaat imunisasi TT
bagi ibu hamil adalah melindungi bayi baru lahir dari tetanus neonatorum
dan melindungi ibu terhadap kemungkinan tetanus apabila terluka.
Selain itu, ibu tidak perlu terlalu khawatir karena imunisasi ini tidak memiliki
efek samping. Bila ada, itu hanya berupa gejala ringan seperti nyeri, kemerahan
dan pembengkakan kecil pada tempat suntikan dan akan hilang dalam 1-2 hari
tanpa tindakan pengobatan. Karena itu TT
adalah antigen yang sangat aman untuk ibu hamil dan janin.
Imunisasi ini hanya dilakukan 2 kali selama kehamilan yaitu TT pertama dapat diberikan sejak
diketahui setelah positif hamil dan TT
kedua minimal 4 minggu setelah TT pertama. Sedangkan batas terakhir pemberian TT yang kedua adalah minimal 2 minggu
sebellum melahirkan. Dan akan lebih baik lagi bila ibu mendapatkan imunisasi TT sebelum hamil.
5.
Pemberian Tablet Fe
Program pemerintah saat ini, setiap ibu
hamil mendapatkan tablet besi 90 tablet selama kehamilannya. Tablet besi yang
diberikan mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg) dan asam folat 0,25 mg.
Program tersebut bertujuan mencegah dan menangani masalah anemia pada ibu
hamil. Adapun program pemerintah dalam hal ini Departemen Kesehatan dalam
mencegah anemia meliputi:
a. Pemberian
tablet besi pada ibu hamil secara rutin sebanyak 90 tablet untuk meningkatkan
kadar hemoglobin secara tepat. Tablet besi untuk ibu hamil sudah tersedia dan
telah didistribusikan ke seluruh provinsi dan pemberiannya dapat melalui
Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Posyandu dan Bidan di Desa. Dan secara teknis
diberikan setiap bulan sebanyak 30 tablet.
b. Diterbitkannya
buku pedoman pemberian zat besi bagi petugas tahun 1995, dan poster-poster
mengenai tablet besi sudah dibagikan.
c. Diterbitkan
buku Pedoman Operasional Penanggulangan Anemia Gizi bagi petugas tahun 1996.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari
penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa saat ini telah diberlakukan beberapa
bentuk upaya untuk memelihara dan meningatkan status kesehatan ibu hamil,
seperti pemeriksaan kehamilan (ANC), yang diwajibkan bagi semua ibu hamil,
kelas ibu hamil, dimana ibu hamil bisa saling berbagi cerita mengenai
pengalamannya selama masa hamil, senam hamil, yang sangat bermanfaat untuk
proses persalinan, terutama bagi ibu hami yang baru pertama kali hamil
(primigravida), imunisasi TT, yang sangat berguna untuk mencegah penyakit
tetanus, terutama bagi bayi baru lahir dan saat persalinan, dan pemberian
tablet Fe, yang sangat berjasa dalam mencegah anemia dalam kehamilan, terutama
anemia defisiensi besi.
Dengan
telah semakin berkembangnya program/upaya untuk meningkatkan status kesehatan
ibu hamil, sangat diharapkan upaya-upaya baru akan bermunculan di masa yang
akan datang.
B.
Kritik
dan Saran
Dalam
proses pengumpulan bahan, penyusunan, dan penulisan makalah ini, tim penulis
tidak terlepas dari kesalahan. Oleh karena itu, tim penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran dari pihak pembaca demi kesempurnaan makalah ini di masa yang
akan datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar